Dari kaki kanan bertapak keinginan untuk kembali dalam pelukan hangatmu,
Tanpa di sadari pikiranku buntu, stagnan di ujung belaian terakhir saat ku tinggalkan,
Berfantasi saat kau bekukan mataku ini menjadi sebuah batu es,
: menjadikan saraf otak kananku pecah dan berbaur dengan warna darah yang pekat
Bersandar dalam naungan keramaian kota, tetapi melebur menjadi satu warna hijau yang nyaman,
Kerinduanku untuk kembali berbias menjadi kesatuan rasa dan karsa,
Tumbuh dan menjalar setiap indra hingga menjadikan keputusan
:Hidup dan matiku hanya untukmu.
Comments
Post a Comment