Stuart, Kevin dan Bob |
Pantas saja
jika Pierre Coffin, sang sutradara dari sekuel “Despicable Me” menggarap karakter minions menjadi satu film utuh.
Pasalnya, tokoh minons menjadi maskot untuk film tersebut. Film Minions di buat
atas dasar reaksi penonton yang terpuaskan dalam film sebelumnya. Tokoh Kuning yang
usil, nakal, konyol, dan lucu tersebut berhasil menjadi sorotan utama penonton
walau sebenarnya dalam film tersebut bukanlah tokoh utama.
Secara garis
besar Film ini bercerita tentang perjalanan minions yang mencari bos sebelum akhirnya
bertemu dengan Gru (Despicable Me). Cerita bermula mengenai sejarah Minions
yang panjang dan berliku. Minions diciptakan dengan takdir sebagai pendamping
seseorang yang jahat. Sejak awal, mereka mencari “Bos” yang Paling jahat dan
ditakuti. Ras kuning pencinta pisang ini pernah menjadi pengawal dari
dinosaurus, drakula, Amun Ra hingga Napoleon. Namun mereka tak pernah berhasil
menemukan majikan yang kejam dan “awet”.
Minions yang berubah menjadi Pisang |
Setelah melalui
perjalanan panjang, akhirnya Kevin, Bob dan Stuart memutuskan untuk berkelana
mencari bos baru yang kejam. Amerika menjadi tempat dimana mereka menemukan Scarlet
Overkill (Sandra Bullock), penjahat terkejam yang pernah ada di eranya.
Masalah-masalah mulai muncul dengan aksi dan adegan konyol Kevin, Bob dan Stuart.
Sejak pertama opening logo universal
hingga ending credit, para Minions
tak hentinya membuat kita tertawa hingga terpingkal-pingkal.
Cara memandang Minions
Minions
membuat semua penonton terhibur sejak film Despicable me. Mereka aneh,
bergerombol, konyol dan Kuning. Bahasa mereka tak bisa dimengerti oleh kita, namun
itu justru sebagai sumbu munculnya tawa riang penonton. Joke cerdas Coffin berhasil menarik penonton. Sementara aksi konyol
mereka terasa satir, namun caranya yang elegan tanpa memberatkan pihak manapun.
Latar
inggris menjadi garis besar di sini. Minions menusuk Pop Culture yang ada di
daratan britania. Lihat saja kekonyolan minions saat mengobrak-abrik kerajaan
inggris, mencabut pedang Excalibur, hingga tragedi injakan personil The Beatles
di Abbey Road. Belum lagi gambaran ratu Elizhabeth II yang aneh, serta situasi
penduduk yang tenang dalam situasi Absurd sekalipun (Curiga karena si sutradara
orang Prancis :3 ) Akan tetapi Film ini tetap masuk dalam film komedi ringan
yang dapat diterima semua umur.
Minions King Bob |
Memang permasalahan
bahasa yang sejak dulu para minions ucapkan menjadi rasa penasaran bagi
penonton, di indonesia khususnya. Sosok Coffin yang keturunan Indonesia menjadi
tenar ketika para minions ucapkan “Terima kasih”. Namun perlu di ketahui,
Coffin juga memasukan beberapa bahasa lain pada kamus minion. Seperti spanyol,
italia, latin dan yunani. :D
Memang terasa
benar Film Minions lahir layaknya Pinguin of Madagascar. Mereka tercipta
sebagai bagian dari film utama yang tak sengaja populer. Walau begitu, saya
rasa para minions berhasil menjadi icon yang merefresh kita dari aksi mobil fast, ultron, hingga kebun dinosaurus. Mereka pantas menjadi juara
box office di minggu pertamanya rillis. Karena mereka telah membuat kita semua
terhibur. :D
Comments
Post a Comment